Jumat, 28 Oktober 2011

Wahai Pemuda, Siapakah Engkau Kini?


Wahai pemuda Indonesia, siapakah engkau kini? Engkaukah yang selalu melakukan aksi unjukrasa secara anarkis, engkaukah yang kini terlibat menjadi pengangguran terdidik, engkaukah yang kini “berselingkuh” dengan birokrat dan politisi mencuri uang negara? Maafkan kalau kami bertanya, karena kami tidak mengenalimu lagi. Semoga engkau bisa mewujudkan dirimu secara sempurna, sehingga kami bisa mengenali dirimu lagi seperti dulu.

''Soeara Indonesia'' Surat Kabar Pertama di Makassar


SEJARAH JURNALISTIK. Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulsel, Drs Asnawin membawakan materi Sejarah dan Kode Etik Jurnalistik pada Sekolah Dasar Jurnalistik, di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sabtu, 5 Januari 2011. Sekolah Dasar Jurnalistik yang diadakan Majalah Sinovia Fakultas Kedokteran Unhas itu diikuti puluhan peserta. (Foto: Panpel)

Rabu, 26 Oktober 2011

'Perceraian' Pemimpin



PERCERAIAN adalah barang halal. Perceraian adalah sesuatu yang boleh saja dilakukan. Perceraian tidak dilarang. Tetapi perceraian sebenarnya dibenci oleh Allah. Tetapi perceraian biasanya akan menyakitkan. Tetapi perceraian biasanya akan menimbulkan dampak negatif. Bagaimana kalau yang 'bercerai' adalah para pemimpin bangsa kita? Bagaimana kalau yang 'bercerai' adalah pasangan presiden dan wakil presiden?

Selasa, 25 Oktober 2011

Berhentilah Bermimpi


Seandainya diberi kesempatan bertemu dengan Wapres dan Mendiknas, saya akan bilang berhentilah bermimpi. Bangunlah dan lihatlah kenyataan yang ada di lapangan. Lihatlah betapa mimpi bapak-bapak telah menelan begitu banyak korban. Lihatlah betapa mimpi bapak-bapak telah merusak proses pendidikan di sekolah dan di luar sekolah.

Minggu, 23 Oktober 2011

Kota Terjorok di Negeri Liliput



KONON, Kota Teduh Bersinar, di Negeri Liliput, dulu sangat subur, teduh, dan bersih. Penduduknya ramah dan terbilang religius. Keamanan pun terjamin. Seiring perkembangan zaman dan banyaknya 'pengaruh luar', baik karena kedatangan 'orang luar' maupun karena arus informasi dan komunikasi, Kota Teduh Bersinar perlahan-lahan mulai berubah. Kini, Kota Teduh Bersinar bahkan dicap sebagai 'Kota Terjorok' di Negeri Liliput.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Teknik Penulisan Berita

 

DIKLAT JURNALISTIK. Pengurus PWI Sulsel, Asnawin, membawakan materi ''Teknik Penulisan Berita (Straight News dan Feature News) pada Pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh Keluarga Muslim Politeknik Indonesia (Kamupi) Politeknik Negeri Ujungpandang, di Masjid Ulil Al-Baab Kampus Poltek Negeri Ujungpandang, Jl Perintis Kemerdekaan Tamalanrea Km-10, Makassar, Sabtu, 28 Mei 2011. (Foto: ist)

Selasa, 18 Oktober 2011

Perdamaian, Pencurian, dan Perkosaan

 
Presiden dan mantan Ketua MPR sudah bertemu dan 'berdamai'. Kedua tokoh itu sebelumnya terlibat perseteruan setelah mantan Ketua MPR mengungkapkan bahwa dirinya menerima dana ilegal dari salah satu departemen saat menjadi menjadi calon presiden pada Pemilu lalu.
Mantan Ketua MPR yang profesor itu juga mengatakan bahwa mungkin juga ada pasangan capres dan cawapres yang menerima dana asing secara ilegal.

Selasa, 11 Oktober 2011

Jadilah Wartawan yang Benar

Sebagai ketua panitia pada pelatihan dasar kewartawanan tersebut, saya memberikan motivasi agar rekan-rekan wartawan tidak pernah berhenti belajar, sehingga tidak ketinggalan informasi dan tidak terlindas oleh perubahan yang begitu cepat. Saya juga berharap rekan-rekan wartawan tidak mudah tergoda dengan berbagai macam iming-iming dan rayuan dalam melaksanakan tugas jurnalistik. - Asnawin -

Yang Terakhir


ALMARHUM. Puisi ini kubuat di saat hatiku sedang sedih mengenang almarhum adikku tercinta, Asran Faisal Daeng Kulle. Puisi ini benar-benar kisah nyata. Maafkan aku adikku, semoga arwahmu tenang dan bahagia di alam sana. Ya Allah, terima dan ampuni dosa-dosa adikku ini, serta berikanlah tempat yang mulia di sisi-Mu.

15 Tahun Lalu di Bulukumba

 
BUNDARAN PHINISI. Dalam tulisan ini, saya tidak bermaksud berbicara tentang sejarah bangsa Indonesia, tetapi saya ingin mengenang peristiwa 15 tahun lalu di Bulukumba. Peristiwa itu juga bukan peristiwa yang menyangkut pemerintah dan atau masyarakat Bulukumba, melainkan sejarah hidup pribadi saya sebagai orang Bulukumba.

Kafilah Terpaksa Singgah

 

Konon ratusan tahun silam, ada seorang Sultan yang sangat dihormati dan ditakuti rakyatnya. Sesekali ia berparade di jalan-jalan untuk melihat keadaan rakyatnya dan untuk melihat apakah rakyat masih menghormati dan takut kepadanya. Suatu hari Sang Sultan bersama para pengawal dan tentaranya melakukan parade. Semua orang memberikan hormat ketika Sultan lewat, kecuali seorang rakyat biasa.


Rabu, 05 Oktober 2011

Nabi Juga Dipenjara



Sulaeha yang juga cantik dan awet muda kemudian jatuh cinta kepada Nabi Yusuf, tetapi cintanya ditolak karena Nabi Yusuf sangat menghormati majikannya, Futhifar, suami Sulaeha. Futhifar sehari-hari adalah pejabat kerajaan.
Suatu hari ketika si suami tidak ada di rumah, Sulaeha memanggil Yusuf ke kamar tidurnya untuk memijat punggungnya.

Penguasa atau Penghibur

 
''Enak sekali jadi ayah. Bisa enak-enak duduk di punggung keledai dan membiarkan anak berjalan kaki.''
Mendengar cibiran itu, Luqman menyuruh anaknya menggantikan posisinya. Dia berjalan dan anaknya naik keledai. Ketika melewati perkampungan penduduk, masyarakat setempat kemudian berkomentar.
''Dunia sudah terbalik. Orangtua sudah menjadi hamba bagi anaknya.''

Merasa Mampu

NEGERI Antah-berantah sedang punya hajatan. Beberapa bulan ke depan, rakyat akan memilih Pemimpin Negeri. Ada lima pasangan kandidat pemimpin. Dari 10 kandidat tersebut, hanya satu yang berkelamin perempuan. Namanya, La Becce, dan ia akan maju sebagai kandidat 01. Walaupun berkelamin perempuan, ia merasa mampu memimpin negeri dongeng tersebut. Ia diusung Partai Demokrasi Antah-berantah. Pasangannya seorang kiyai yang memimpin sebuah organisasi keagamaan.