Minggu, 04 Desember 2011

Puisi Buat si Polan


Abunawas kaget mendengar berita tentang dijatuhkannya vonis dua tahun penjara kepada Si Polan. Abunawas kaget karena Si Polan baru dua hari lalu dilantik sebagai anggota parlemen pengganti artarwaktu.
Nalurinya sebagai seniman langsung bekerja. Abunawas ingin membuat puisi buat Si Polan. Ia pun segera mengumpulkan serpihan ingatannya tentang Si Polan. Maka meluncurlah beberapa bait puisi. 

Kamis, 01 Desember 2011

Kumis, Janggut, dan Tahi Lalat


Ada tiga negeri bertetangga yang saling membenci satu sama lain. Negeri pertama bernama Negeri Kumis, negeri kedua bernama Negeri Janggut, dan negeri ketiga bernama Negeri Tahi Lalat. Di Negeri Kumis, hampir semua laki-laki memiliki kumis dengan bermacam-macam model. Penduduk Negeri Janggut sangat memuja janggut dan menganggap janggut adalah segalanya. Wanita hamil di Negeri Tahi Lalat selalu berdoa agar anaknya nanti lahir dengan tahi lalat di wajah.

Tak Ada yang Salah, Tak Ada yang Benar


Dalam hidup ini, tidak ada yang salah, dan tidak ada yang benar. Yang penting, apapun yang kita lakukan, harus disadari konsekuensinya. Ketika seseorang memilih suatu bidang pekerjaan atau suatu profesi dan sukses dalam melakoni pekerjaan atau profesinya, maka orang itu tidak boleh mengatakan pilihannya itulah yang paling benar, sedangkan orang lain yang tidak sukses dalam pekerjaan atau dalam profesi lain, dianggap salah. (int)

Sungguh Terlalu!


Dengan berbagai bentuk penipuan itu, akhirnya banyak pengunjung yang terkecoh sehingga ada beberapa kejadian lucu. Ada pengunjung yang tersenyum-senyum, ada pengunjung yang mengejek penjaga toko, ada pengunjung yang mengumpat, dan ada juga pengunjung yang batal membayar pakaian yang sudah dipilih, karena ternyata harganya tidak sesuai yang disangka sebelumnya. (http://www.diskongokil.com)

Pesta Rakyat dan Pesta Penguasa



Daeng Tompo yang purnawirawan tentara berpangkat Letnan, tiba-tiba sedih. Air matanya meleleh. Dia sedih dan merasa berdosa, karena anak-anak dan generasi muda sekarang banyak yang larut dalam kegembiraan, tetapi tidak tahu makna di balik peringatan kemerdekaan itu. Daeng Tompo merasa berdosa karena gagal menyampaikan pesan-pesan dan semangat perjuangan kemerdekaan kepada anak-anak dan cucu-cucunya.

Proklamasi dan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Pengabdiannya sebagai guru selama 41 tahun, benar-benar tanpa tanda jasa. Dialah guru yang benar-benar pahlawan tanpa tanda jasa. Baginya, kalau pemerintah memang menilai dirinya atau siapa saja guru yang telah memenuhi syarat untuk diberi penghargaan, maka tidak perlu banyak persyaratan dan tetek-bengek yang harus dilalui untuk menerima penghargaan itu.

Uji Kompetensi Wartawan di Makassar



UJI KOMPETENSI WARTAWAN. Ketua Dewan Pers, Prof Bagir Manan (kedua dari kanan) didampingi Wakil Ketua PWI Pusat Atal S Depari (kedua dari kiri), Ketua PWI DKI Jaya Kamsul Hasan (paling kiri), dan Ketua PWI Sulsel H Zulkifli Gani Ottoh, memberi pengarahan pada ujian kompetensi wartawan di kampus Universitas Fajar (Unifa), Makassar, Senin, 28 November 2011. (Foto: Idham Ama/Fajar)

Minggu, 13 November 2011

Ironi Mengejar Kekuasaan


Para menteri dan hulubalang kembali bersidang untuk memutuskan siapa yang akan dipilih menjadi raja. Ternyata mereka terbagi tiga kelompok. Ada yang mendukung Penasehat Raja, ada yang mendukung mendukung Patih Kerajaan, tetapi ada pula yang mengajukan calon alternatif. ''Saya juga bersedia dan sudah siap menjadi raja,'' kata salah seorang menteri.

Sabtu, 12 November 2011

Kampanye dan Propaganda



JANGAN pernah berharap kampanye politik akan berlangsung positif, bersih, dan sehat. Sebaliknya, jangan pula terlalu khawatir dengan adanya kampanye negatif, kampanye hitam, atau pun propaganda negatif. Kampanye positif (positive campaign), kampanye bersih, dan kampanye sehat, sulit terwujud karena setiap pasangan kandidat presiden/wapres, kandidat gubernur/wagub, kandidat walikota/wawali, kandidat bupati/wabup, dan kandidat kepala desa, pasti ingin tampil sempurna. (Foto: http://kanalpemilu.net/)

Presiden, Aib, dan Sanksi Sosial


Sebagai kepala negara, katanya, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia, sedangkan sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari. Sebagai Presiden dan simbol negara, siapa pun rakyat Indonesia, tidak boleh dan tidak sepantasnya membuka aib apalagi dengan maksud ingin 'menjatuhkan' Presiden.

Selasa, 08 November 2011

Area Politik



''Apa masalahnya kalau ulama dan profesor ingin menjadi gubernur?'' tanya sang kakek.

''Masalahnya, pilkada dan jabatan gubernur itu area politik, areanya para politisi, bukan areanya para ulama dan profesor,'' kata Musa Hitam.

"Musim Panen" di Sekolah



Para dewa dan dewi di Negeri Awan tiba-tiba sibuk membicarakan masalah pendidikan di Bumi Nusantara. Para dewa heran karena rakyat di Bumi Nusantara tak pernah berhenti mengeluh soal pendidikan.

Kamis, 03 November 2011

Kita Belum Merdeka, Kita Masih Terjajah


Indonesia memang sudah merdeka dan diakui kedaulatannya, tetapi dalam hubungan luar negeri, ternyata Indonesia masih terjajah. Kalau rakyat Indonesia mau jadi tentara, polisi, atau pegawai negeri sipil, biasanya harus ada uang pendaftaran, uang pelicin, uang terima kasih, dan uang lain-lain. Kenyataannya, pemerintah seperti tidak peduli kalau ada anak yang terpaksa tidak sekolah atau putus sekolah, karena orangtua mereka tak mampu membiayai.

Dulu Berwibawa, Aman, dan Damai


Ketika masih menjabat sebagai Raja, tidak ada orang atau pihak yang berani melakukan hal-hal yang bisa membuat dirinya malu apalagi marah. Kalau ada yang berani, mereka pasti 'dihabisi'. Ada yang ditembak, ada yang diculik, dan ada yang hilang entah kemana. Jangankan rakyat biasa, anggota parlemen pun 'dihabisi' kalau mencoba melawan atau mengeritik dirinya.

Jumat, 28 Oktober 2011

Wahai Pemuda, Siapakah Engkau Kini?


Wahai pemuda Indonesia, siapakah engkau kini? Engkaukah yang selalu melakukan aksi unjukrasa secara anarkis, engkaukah yang kini terlibat menjadi pengangguran terdidik, engkaukah yang kini “berselingkuh” dengan birokrat dan politisi mencuri uang negara? Maafkan kalau kami bertanya, karena kami tidak mengenalimu lagi. Semoga engkau bisa mewujudkan dirimu secara sempurna, sehingga kami bisa mengenali dirimu lagi seperti dulu.

''Soeara Indonesia'' Surat Kabar Pertama di Makassar


SEJARAH JURNALISTIK. Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulsel, Drs Asnawin membawakan materi Sejarah dan Kode Etik Jurnalistik pada Sekolah Dasar Jurnalistik, di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sabtu, 5 Januari 2011. Sekolah Dasar Jurnalistik yang diadakan Majalah Sinovia Fakultas Kedokteran Unhas itu diikuti puluhan peserta. (Foto: Panpel)

Rabu, 26 Oktober 2011

'Perceraian' Pemimpin



PERCERAIAN adalah barang halal. Perceraian adalah sesuatu yang boleh saja dilakukan. Perceraian tidak dilarang. Tetapi perceraian sebenarnya dibenci oleh Allah. Tetapi perceraian biasanya akan menyakitkan. Tetapi perceraian biasanya akan menimbulkan dampak negatif. Bagaimana kalau yang 'bercerai' adalah para pemimpin bangsa kita? Bagaimana kalau yang 'bercerai' adalah pasangan presiden dan wakil presiden?

Selasa, 25 Oktober 2011

Berhentilah Bermimpi


Seandainya diberi kesempatan bertemu dengan Wapres dan Mendiknas, saya akan bilang berhentilah bermimpi. Bangunlah dan lihatlah kenyataan yang ada di lapangan. Lihatlah betapa mimpi bapak-bapak telah menelan begitu banyak korban. Lihatlah betapa mimpi bapak-bapak telah merusak proses pendidikan di sekolah dan di luar sekolah.

Minggu, 23 Oktober 2011

Kota Terjorok di Negeri Liliput



KONON, Kota Teduh Bersinar, di Negeri Liliput, dulu sangat subur, teduh, dan bersih. Penduduknya ramah dan terbilang religius. Keamanan pun terjamin. Seiring perkembangan zaman dan banyaknya 'pengaruh luar', baik karena kedatangan 'orang luar' maupun karena arus informasi dan komunikasi, Kota Teduh Bersinar perlahan-lahan mulai berubah. Kini, Kota Teduh Bersinar bahkan dicap sebagai 'Kota Terjorok' di Negeri Liliput.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Teknik Penulisan Berita

 

DIKLAT JURNALISTIK. Pengurus PWI Sulsel, Asnawin, membawakan materi ''Teknik Penulisan Berita (Straight News dan Feature News) pada Pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh Keluarga Muslim Politeknik Indonesia (Kamupi) Politeknik Negeri Ujungpandang, di Masjid Ulil Al-Baab Kampus Poltek Negeri Ujungpandang, Jl Perintis Kemerdekaan Tamalanrea Km-10, Makassar, Sabtu, 28 Mei 2011. (Foto: ist)

Selasa, 18 Oktober 2011

Perdamaian, Pencurian, dan Perkosaan

 
Presiden dan mantan Ketua MPR sudah bertemu dan 'berdamai'. Kedua tokoh itu sebelumnya terlibat perseteruan setelah mantan Ketua MPR mengungkapkan bahwa dirinya menerima dana ilegal dari salah satu departemen saat menjadi menjadi calon presiden pada Pemilu lalu.
Mantan Ketua MPR yang profesor itu juga mengatakan bahwa mungkin juga ada pasangan capres dan cawapres yang menerima dana asing secara ilegal.

Selasa, 11 Oktober 2011

Jadilah Wartawan yang Benar

Sebagai ketua panitia pada pelatihan dasar kewartawanan tersebut, saya memberikan motivasi agar rekan-rekan wartawan tidak pernah berhenti belajar, sehingga tidak ketinggalan informasi dan tidak terlindas oleh perubahan yang begitu cepat. Saya juga berharap rekan-rekan wartawan tidak mudah tergoda dengan berbagai macam iming-iming dan rayuan dalam melaksanakan tugas jurnalistik. - Asnawin -

Yang Terakhir


ALMARHUM. Puisi ini kubuat di saat hatiku sedang sedih mengenang almarhum adikku tercinta, Asran Faisal Daeng Kulle. Puisi ini benar-benar kisah nyata. Maafkan aku adikku, semoga arwahmu tenang dan bahagia di alam sana. Ya Allah, terima dan ampuni dosa-dosa adikku ini, serta berikanlah tempat yang mulia di sisi-Mu.

15 Tahun Lalu di Bulukumba

 
BUNDARAN PHINISI. Dalam tulisan ini, saya tidak bermaksud berbicara tentang sejarah bangsa Indonesia, tetapi saya ingin mengenang peristiwa 15 tahun lalu di Bulukumba. Peristiwa itu juga bukan peristiwa yang menyangkut pemerintah dan atau masyarakat Bulukumba, melainkan sejarah hidup pribadi saya sebagai orang Bulukumba.

Kafilah Terpaksa Singgah

 

Konon ratusan tahun silam, ada seorang Sultan yang sangat dihormati dan ditakuti rakyatnya. Sesekali ia berparade di jalan-jalan untuk melihat keadaan rakyatnya dan untuk melihat apakah rakyat masih menghormati dan takut kepadanya. Suatu hari Sang Sultan bersama para pengawal dan tentaranya melakukan parade. Semua orang memberikan hormat ketika Sultan lewat, kecuali seorang rakyat biasa.


Rabu, 05 Oktober 2011

Nabi Juga Dipenjara



Sulaeha yang juga cantik dan awet muda kemudian jatuh cinta kepada Nabi Yusuf, tetapi cintanya ditolak karena Nabi Yusuf sangat menghormati majikannya, Futhifar, suami Sulaeha. Futhifar sehari-hari adalah pejabat kerajaan.
Suatu hari ketika si suami tidak ada di rumah, Sulaeha memanggil Yusuf ke kamar tidurnya untuk memijat punggungnya.

Penguasa atau Penghibur

 
''Enak sekali jadi ayah. Bisa enak-enak duduk di punggung keledai dan membiarkan anak berjalan kaki.''
Mendengar cibiran itu, Luqman menyuruh anaknya menggantikan posisinya. Dia berjalan dan anaknya naik keledai. Ketika melewati perkampungan penduduk, masyarakat setempat kemudian berkomentar.
''Dunia sudah terbalik. Orangtua sudah menjadi hamba bagi anaknya.''

Merasa Mampu

NEGERI Antah-berantah sedang punya hajatan. Beberapa bulan ke depan, rakyat akan memilih Pemimpin Negeri. Ada lima pasangan kandidat pemimpin. Dari 10 kandidat tersebut, hanya satu yang berkelamin perempuan. Namanya, La Becce, dan ia akan maju sebagai kandidat 01. Walaupun berkelamin perempuan, ia merasa mampu memimpin negeri dongeng tersebut. Ia diusung Partai Demokrasi Antah-berantah. Pasangannya seorang kiyai yang memimpin sebuah organisasi keagamaan.

Jumat, 30 September 2011

Perselingkuhan Politik



Si pejabat kemudian membuka pembicaraan tentang calon pasangannya dalam pemilihan gubernur (pilgub) beberapa bulan mendatang. Calon pasangannya itu seorang pria yang usianya lebih muda lima tahun, tetapi sudah menjabat ketua dewan perwakilan rakyat dan menduduki jabatan strategis di partainya.

Haji Tapi Koruptor



Ketika mengikuti salat Jumat secara berjamaah di Makassar, 30 September 2011, khatib membahas masalah haji. Beliau mengatakan bahwa ibadah haji sesungguhnya merupakan penutup dari lima rangkaian Rukun Islam. Artinya, seorang haji seharusnya sudah sempurna ibadahnya, sehingga tidak mungkin lagi melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, dan segala perbuatan yang tercela.

Selasa, 27 September 2011

Ujian Provinsi


Masyarakat tidak bisa dilarang untuk menilai. Masyarakat tidak bisa dilarang untuk menyimpulkan. Masyarakat tidak bisa dilarang untuk memilih, bahkan masyarakat juga tidak bisa dilarang untuk tidak memilih. Karena pilgub ini adalah ujian provinsi. Ujian bagi masyarakat, ujian bagi pemerintah, dan ujian bagi anggota KPU.

Politik itu Cair


Politik politik itu cair. Tidak beku. Dia bisa mengalir kemana saja. 'Di politik, hari ini kita mungkin berteman, tetapi besok mungkin saja kita akan bermusuhan. Atau sebaliknya, hari ini kita bermusuhan, tetapi besok berteman. Tergantung kepentingan.

Kenangan Bersama Prolima Communication

SAMBUTAN. Direktur Prolima Communication, Asnawin, memberikan sambutan pada pembukaan Fun Games With English dalam rangka HUT ke-35 TVRI Sulsel, di halaman kantor TVRI Sulsel, 4 Desember 2007. (Foto: Humas Prolima Communication)